Monday, June 15, 2015

Saham - Manajemen Modal

Saham - Manajemen Modal

Bagaimanapun, manajemen modal ini perlu dilakukan secara otomatis, dan harus Anda patuhi kalau Anda ingin terus berada di pasar modal untuk waktu yang lama.

Anda harus mengetahui dua aturan sakral ini.

1. Aturan 2%

Aturan 2% bunyinya begini:  Anda tidak boleh mengambil resiko dalam satu posisi melebihi 2% dari modal Anda.

Kita misalkan saja modal Anda Rp.50jt.  Pertama-tama Anda harus hitung 2% dari Rp.50jt, yaitu Rp.1jt.  Uang sejumlah satu juta rupiah itu saja yang bisa Anda resikokan dalam saham BUMI tersebut, dan ini berlaku untuk posisi apapun.

Anda melihat di pasar saham BUMI sedang diperdagangkan di angka 2300.  Berapa lot Anda harus beli ya?  Dari grafik yang Anda pelajari, Anda melihat MA20 saham BUMI ada di 2000, dan Anda memutuskan jika BUMI sampai menyentuh angka 2000, maka Anda harus cut loss (trader harus cut loss).

Jadi, ada selisih 300 antara harga pembelian Anda dengan harga cut loss Anda jika Anda terbukti salah.  Jadi berapa maksimum Anda boleh membeli saham BUMI?  Bagi satu juta Anda tadi dengan 300, maka Anda mendapatkan angka 3.333 lembar saham.  Satu lot adalah 500 lembar saham, jadi Anda maksimum cuma boleh beli 6 lot.  Maksimum!

Andaikan BUMI benar turun sampai 2000, Anda harus segera cut loss sesuai dengan rencana Anda sebelumnya.

2. Aturan 6%

Aturan 6% bunyinya begini:  Anda tidak boleh mengambil seluruh total resiko pada posisi lebih dari 6% dari modal Anda.

Artinya apa?  Jika modal Anda Rp.50jt seperti contoh kita di atas, maka seluruh resiko posisi Anda jika dijumlahkan tidak boleh lebih dari 6% x Rp.50jt yaitu Rp3jt.

Mari kita ilustrasikan.  Misalkan posisi Anda begini:  Modal Rp.50jt.  Anda memegang saham BUMI 6 lot di harga 2300 dengan support 2000, ADRO 20 lot@2100 dengan support 2000, dan TLKM 2 lot @8900 dengan support 8000.  Anda baru menghabiskan modal Anda sebesar Rp.36.800.000, bolehkah Anda menambah saham lagi?

Kita hitung resiko dulu:

    BUMI:  6 x 500 x Rp.300 = Rp.900.000.
    ADRO:  20 x 500 x Rp.100 = Rp.1.000.000.
    TLKM:  2 x 500 x Rp.900 = Rp.900.000.

Total Resiko:  Rp.2.800.000.

Anda cuma boleh menambah resiko sebesar Rp.200.000 lagi.  Misalkan nantinya Anda mau membeli ENRG di harga 160 dengan support 150, maka Anda cuma boleh beli maksimal: Rp.200.000/10 = 20.000 lembar atau 40 lot, walaupun modal Anda masih sisa.

Kapan Anda boleh menambah posisi?  Jika saham Anda sudah bergerak meninggalkan resikonya dan Anda memasang trailing stop, menaikkan batas cutloss Anda ke harga pembeliannya.

No comments:

Post a Comment